Bismillah..
Sahabat pencinta Radio Kita FM Rohimakumullah.. Menanamkan dan membimbing kebaikan bagi si buah hati semenjak ia masih kecil adalah perkara yang indah. Khususnya perkara ini merupakan kewajiban bagi setiap orang tua. Karena dengan itu, ia akan mengawali catatan pada lembaran putih kehidupannya dengan kedekatan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Bimbingan yang dilakukan pun harus ditempuh secara bertahap, dimulai dari pengenalan adab-adab (ajaran-ajaran Islam) yang mendasar namun memiliki pengaruh besar yang begitu mendalam seperti yang tertuang dalam hadits berikut:
“Perintahkanlah anak kalian untuk shalat ketika mereka mencapai usia tujuh tahun, pukullah mereka karena (meninggalkan) sholat setelah mencapai sepuluh tahun, dan pisahkanlah tempat tidur mereka.”(Shahih Sunan Abu Dawud no: 465, 466)
Selain membimbing anak-anak pada masalah yang besar (seperti shalat) karena berhubungan dengan rukun Islam, termasuk perkara yang penting juga adalah membimbing anak-anak dalam masalah yang terkadang dianggap remeh oleh sebagian orang. Perhatikan kisah berikut ini:
Abu Burdah bercerita, “Aku mengunjungi Abu Musa al-Asy’ari (Abu Musa adalah bapak Abu Burdah) ketika beliau berada di rumah putri al-Fadhl bin ‘Abbas Radiyallahu’anhu (namanya adalah Ummu Kultsum Radiyallahu’anhaa istri Abu Musa). Abu Burdah berkata, “Aku bersin, namun Abu Musa tidak mengucapkan tasymit bagiku. Sementara itu, ketika Ummu kultsum bersin, maka beliau (Abu Musa) membacakan tasymit baginya. Lantas aku pulang kemudian mengadukannya kepada ibuku. Dan saat Abu Musa mengunjungi ibuku, maka ibuku mempertanyakan hal tersebut. Abu Musa menjawab, “ Sungguh putramu tadi bersin, akan tetapi tidak mengucapkan alhamdulillah, maka aku pun tidak membacakan tasymit baginya. Adapun putri al-Fadhl, ketika bersin dia mengucapkan alhamdulillah, maka segera aku membacakan tasymit baginya. Aku mendengar Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda “ Apabila salah seorang di antara kalian bersin kemudian mengucapkan alhamdulillah, maka bacakanlah baginya tasymit, namun apabila dia tidak mengucapkan alhamdulillah, maka janganlah kalian mengucapkan tasymit” (HR. Muslim no: 2992)
Mari kita cermati bentuk pembinaan yang indah ini. Seorang anak dididik untuk selalu mengingat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, berdzikir dan saling mendo’akan dalam berbagai kondisi sekalipun dia masih kecil. Contohlah pula keteladanan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam yang diabadikan dalam Al Quran. Pada saat beliau Shalallahu ‘alaihi Wassalam mendampingi putranya Ismail ‘alaihissalam (dalam berdo’a), maka keduanya berdo’a kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Ya Allah, jadikanlah kami berdua dan anak keturunan kami berserah diri kepada-Mu. Tunjukkanlah kepada kami ibadah (haji) kami, serta ampunilah kami, sungguh Engkau maha memberi taubat lagi maha penyayang (Q.S. Al Baqarah : 128)
Semoga bermanfaat (Dari Majalah Assunnah, Rubrik Baiti Jannati oleh Ustadz Rizal Yuliar, Lc)